Teriakan itu kembali perlahan
Seperti ada orang menekan.. untuk diam.
Senyuman diukir.
Bibir birat, gigi berkeladak.
Namun, bukan sekalian alam tahu apa apa
Hanya bisa menyumpah seranah
Kaki kurus itu dipaksa untuk tegak
Berdiri si nenek tua itu
berjalan terkengkang kengkang
sambil ketawa
Guni putih ditarik keras di atas jalan
cecair merah pekat mengalir
Nenek tua ketawa lagi
berdekah dekah.
Seperti puas benar hati
Dapat melapah yang menghina
No comments:
Post a Comment